Jasa konveksi kaos dan baju seragam Bandung saat ini banyak mencari inspirasi dari desain serta tradisi lokal; salah satunya adalah kain tenun dan sarung Majalaya. Sarung Majalaya, karya tenun asal Jawa Barat yang sudah hampir punah, kini mulai dihidupkan lagi dengan wacana seragam PNS oleh bupati Bandung, Dadang Naser. Bupati Naser melayangkan wacana ini dalam acara Car Free Day bulan November, dimana acara tersebut juga menyertakan peragaan busana dan parade kain Majalaya.
Wacana ini bisa menjadi ide bagi pemilik usaha konveksi kaos dan baju seragam Bandung untuk inovasi desain serta bahan yang khas Jawa Barat.
Baju Seragam Bandung Harus Tunjukkan Ciri Khas
Naser menegaskan bahwa industri pakaian Bandung harus lebih memerhatikan aspek budaya dan seni lokal, termasuk kain-kain dan motif seperti batik Jawa Barat dan kain sarung Majalaya. Baju seragam PNS berbahan sarung Majalaya menjadi pakaian wajib untuk dikenakan pada hari Jumat, dengan motif khas kain tersebut. Busana ini mulanya akan dijadikan pakaian wajib PNS, namun bupati Bandung punya rencana mewajibkan pemakaian baju seragam berbahan sarung Majalaya untuk pegawai swasta dan bahkan buruh pabrik.
Menurut Naser, industri sarung Majalaya saat ini sedang terpuruk, dan warga Jawa Barat harus lebih menyadari pentingnya melestarikan industri kain lokal. Dengan memanfaatkan kain sarung Majalaya sebagai baju seragam, diharapkan industri salah satu khas tenunan khas Jawa Barat ini akan tetap lestari. Hal ini diharapkan menjadi salah satu inspirasi bagi pemilik bisnis lokal, termasuk distro dan konveksi kaos dengan motif ala Jawa Barat sebagai ciri khas mereka.
Baju Seragam Kain Majalaya sebagai Ide Bisnis
Lalu, bagaimana potensi kain Majalaya sebagai ide bisnis pakaian di Bandung? Melihat tren busana kaum muda, trennya ternyata cukup positif. Industri kaos dan baju seragam Bandung, terutama yang dikelola kawula muda, kini semakin banyak memanfaatkan motif serta desain ala Jawa Barat sebagai daya tariknya. Contoh desain khas Jawa Barat yang sudah dimanfaatkan antara lain batik serta bahasa Sunda sebagai elemen desain dalam kaos, misalnya yang dilakukan label BaOng.
Baju seragam untuk PNS dan pegawai swasta Bandung menjadi sumber inspirasi dan pemasaran bisnis yang cukup bagus untuk kain dan motif sarung Majalaya. Motif tradisional kini semakin fleksibel dan bisa digunakan untuk beragam jenis pakaian, mulai dari kaos biasa, kemeja, sampai gaun. Pemilik usaha konveksi juga bisa menggunakan desain dan bahan yang lebih murah untuk produksi masal.
Bupati Naser juga mendorong pengrajin kain sarung Majalaya dan pengusaha pakaian untuk berkreasi dengan motif kain. Dengan kreatifitas, promosi dan pemasaran, kain sarung Majalaya nampaknya siap menjadi salah satu bahan populer untuk baju seragam, kaos, dan busana khas Bandung.