Tahun ajaran baru masih beberapa bulan lagi, namun para orangtua biasanya sudah memikirkan memesan baju seragam sekolah sejak beberapa bulan sebelumnya. Hal ini dimanfaatkan oleh pemilik usaha konveksi dan grosir baju di berbagai wilayah di Indonesia untuk menyetok seragam berbagai jenjang sekolah. Walau banjir pesanan biasanya hanya datang saat tahun ajaran baru, kebutuhan yang seragam untuk hampir semua anak sekolah di Indonesia ini membuat pengusaha baju ikut meraup keuntungan dari penjualan baju seragam.
Seragam sekolah standar seperti atasan putih serta bawahan biru, merah dan abu-abu tercatat menjadi jenis yang paling banyak diburu, disusul baju Pramuka. Sisanya biasanya disesuaikan dengan ketentuan sekolah, misalnya bawahan putih, baju batik dengan motif yang diharuskan sekolah tertentu di masin g-masing daerah, serta atasan dengan warna yang bukan putih.
Baju Seragam Lipat Gandakan Keuntungan Penjualan
Tahun ajaran baru selalu disambut dengan gembira oleh para penjual baju dan pengusaha grosir atau konveksi, lantaran banjir pembelian baju seragam memberi keuntungan yang cukup signifikan. Para pemilik kios grosir dan konveksi baju di Bandung, misalnya, bisa memeroleh keuntungan hingga tiga kali lipat dari yang bisa mereka peroleh pada hari-hari biasa, dan sebagian besarnya diperoleh dari hasil penjualan baju seragam sekolah berbagai jenjang.
Rata-rata pemilik kios, usaha konveksi dan toko grosir biasanya hanya menjual sekitar selusin baju seragam sekolah dalam seminggu. Akan tetapi, memasuki bulan Juli yang mengawali tahun ajaran baru di Indonesia, penjualan bisa meningkat menjadi lima kali lipatnya dalam seminggu. Baju seragam SMP dan SMA biasanya menempati urutan teratas dalam jenis baju yang paling dicari, lalu menyusul seragam SD, dan akhirnya seragam Pramuka. Menjelang tahun ajaran baru, toko dan kios bukan hanya kebanjiran pesanan, namun juga disesaki para orangtua dan anak yang membeli baju seragam secara langsung.
Baju Seragam Distok Beberapa Bulan Sebelumnya
Banjir permintaan akan seragam membuat banyak pemilik toko, kios dan usaha konveksi berlomba menyetok bahkan sebelum tahun ajaran baru dimulai. Tahun ini, misalnya, banyak pemilik toko dan kios di Bandung yang menyetok baju seragam minimal sejak beberapa minggu sebelum Lebaran, karena bulan puasa yang datang lebih cepat. Kebutuhan akan seragam yang diwajibkan membuat pesanan berbondong-bondong datang tak lama setelah banjir pesanan baju-baju Lebaran.
Pembelian seragam sekolah biasanya tetap ada di luar tahun ajaran baru, namun tidak sebesar jenis pakaian lainnya. Itulah sebabnya penjual baju dan pemilik usaha konveksi serta grosir Bandung tak ragu menumpuk seragam sekolah tiap pertengahan tahun, walaupun banyak usaha lain melakukan hal serupa, karena baju seragam tetap menjadi komoditas incaran banyak orang menjelang tahun ajaran baru.
Tinggalkan Balasan