Kaos oblong konveksi murah pada awalnya digunakan sebagai pakaian dalam tentara Inggris dan Amerika pada abad 19 sampai awal abad 20. Asal muasal nama inggrisnya, T-shirt tidak diketahui secara pasti. Teori yang paling umum diterima, nama T-shirt berasal dari bentuknya yang menyerupai huruf T, atau dikarenakan pasukan militer sering menggunakan pakaian jenis ini sebagai training shirt.
Tahun 1980an dunia kaos oblong konveksi murah dikuasai oleh industri kreatif. Hingga bermunculan merek-merek terkenal dengan desain yang unik dan menarik.
Laily, pengelola butik di Banyumas merupakan salah satu penyuka kaos oblong. Dia mengakui bahwa memakai kaos merupakan suatu cerminan penampilan yang bebas tetapi tetap mobile dan fungsional.
“Pakai kaos itu elegan, kesannya sederhana tetapi bisa tetap digunakan kemana saja dan untuk banyak keperluan. Selain tidak neko-neko kaos konveksi murah, juga nyaman dipakai dan tidak panas,” jelasnya.
Menurut Laily, kaos oblong mudah dan cocok untuk dipadupadankan dengan bawahan berupa rok panjang maupun celana jeanns. “Bawahannya juga bebas bisa dipasangkan dengan apa saja,” terangnya.
Ditambahkan, tidak semua pemakaian kaos terkesan tidak sopan. Menurutnya, pemakaian kaos perlu disesuaikan dengan acara yang dihadiri dan menyesuaikan dengan jenis acaranya. “Harus disesuaikan, masa kalau mau menghadiri acara resmi hanya memakai kaos. Bukannya tidak sopan, tapi kurang pas saja. Tapi untuk bepergian dengan teman, sahabat atau pacar saya nyaman dengan memakai kaos konveksi bandung . Lebih santai dan sangat pas melekat di badan,” katanya. (yda/sus)
Tinggalkan Balasan