Jenis Tinta Konvensional Untuk Kaos Sablon Distro

jenis tinta konvensional untuk kaos sablon distro

Polo Shirt Golf Dri-Fit National

Salah satu daya pikat dari produk kaos distro konveksi bandung adalah desain sablon yang memiliki segi estetis lebih kuat dan berani. Bahkan kaos distro selalu identik dengan kaos sablon ketimbang kaos bordir. Oleh karena itu, kali ini saya akan memberikan Anda informasi mengenai kaos sablon distro.

Biasanya banyak orang awam yang bertanya, bagaimana cara memilih kaos konveksi murah sablon distro yang tepat? Atau malah pertanyaan yang lebih spesifik, sablon apa yang bagus?

Bila Anda termasuk dalam mereka yang mempertanyakan hal serupa, maka Anda menemukan informasi yang tepat. Sebenarnya sablon yang bagus identik dengan bahan tinta sablon yang Anda kenakan dalam pembuatan sablon. Semakni kuat dan pekat tinta sablon yang Anda gunakan biasanya akan semakin baik dalam menghasilkan sablonan yang memikat.

Selain itu hasil sablon juga akana lebih awet dan tidak mudah rusak akibat pencucian dan penggunaan berketerusan.
Semua ini terlepas dari jenis bahan dan kemampuannya dalam mengikat tinta. Terutama bila kita bicara mengenai produk kaos sablon distro konveksi bandung dengan bahan standar macam cotton combed, cotton carded atau cotton teteron yang memiliki kekuatan pengikat warna yang cukup baik.

Untuk produksi kaos sablon distro dari bahan standar ini Anda sebenarnya cukup menggunakan bahan tinta konvensional yang menggunakan bahan dasar air atau waterbase. Jenis ini menggunakan pelarut air, sehingga tidak sulit dalam pengaplikasian. Dengan bahan dasar air, biasanya tinta juga lebih mudah kering dan mudah pula dalam proses cetaknya.

Hanya saja karena berbahan air, Anda memerlukan bahan dengan kemampuan menyerap air yang baik, jadi jangan harap Anda bisa menghasilkan sablonan yang ciamik dengan tinta ini pada kain berbahan spandex atau paragon yang licin dan kurang menyerap keringat. Berikut ini 5 jenis bahan tinta sablon berbahan dasar waterbase.

1. Tinta Rubber
Tinta ini memberi permukaan yang kesat macam karet pada hasil akhir penyablonan. Tinta ini memiliki kepekatan yang tinggi sehingga sangat sempurna menutup namun memberi kesan kaku. Untuk menekan harga produksi, tinta ini biasa menjadi dasar penyablonan pada kain berwarna gelap dengan menggunakan jenis yang berwarna putih, baru kemudian menggunakan tinta warna dari jenis lain yang lebih ringan. Tapi bila Anda mencari warna-warna kuat dalam penyablonan waterbase, maka pilihan Anda harus dengan tinta rubber.

2. Coating
Tinta pelapis untuk memperkuat daya tahan warna sablon dari jenis tinta yang lebih rendah daya tahannya. Dengan tinta coating, hasil akan tampak cemerlang dan tahan lama dengan biaya lebih rendah. Tinta ini cukup kuat dan mampu memberi efek pekat pada permukaan sablon dengan warna yang tranparan.

3. Extender
Tinta satu ini memiliki fungsi yang sama dengan coating, sebagai lapisan transparan sebagai sentuhan akhir penyablonan. Hanya saja bahan tinta satu ini kurang pekat sehingga kurang cocok untuk menutup warna yang kuat. Sifat bahan tinta ini adalah menyerap pada bahan, sehingga mengurangi efek kaku dan terlalu timbul pada hasil akhir sablon.

4. Super White
Tinta satu ini memiliki sifat yang sama dengan tinta extender, yakni menyerap pada bahan. Jadi tidak ada kesan timbul atau kaku pada hasil akhir sablon. Biasanya untuk melakukan penyablonan pada kian berwarna gelap Anda tetap perlu memberi dasar tinta putih dulu baru pewarnaan seperti halnya pada tinta rubber. Malah tinta warna dari jenis ini pula yang kerap dipadukan dengan tinta dasar putih rubber untuk memotong biaya produksi, meski dengan hasil akhir yang kurang kuat.

5. Tinta Timbul Waterbase
Tinta jenis ini memberi hasil akhir sablon yang timbul pada kain. Biasanya Anda juga bisa membangun tekstur pada sablon dengan tinta ini dengan teknik khusus yang berlapis. Untuk membentuk hasil akhir yang mulus, Tinta ini tetap memerlukan panas tinggi supaya pengeringan tinta bisa sempurna dan hasil akhir tidak rusak. Hanya saja pada tinta timbul dari bahan waterbase ini memiliki kemampuan membangun tekstur yang kurang optimal dan lebih mudah kempes atau hilang efek timbulnya.
Itu tadi 5 jenis tinta sablon dengan bahan dasar waterbase.

Meski tinta ini termasuk dalam jenis konvensional yang tidak mampu memberi Anda keleluasaan desain dengan model-model sablon teranyar, sablon dengan tinta ini masih sangat diminati karena harganya yang murah dan prosesnya yng lebih cepat.

Anda bisa menemukannya pada kaos-kaos produksi massal seragam kerja, seragam gathering atau seragam panitia yang berbahan cotton teteron. Model penyablonan yang sama juga membuat Anda masih bisa mendapatkan kaos sablon distro murah . Seperti model kaos yang sedang ngetrend saat ini, kaos sablon cotton combed tipis ukuran 40s yang tipis dan super adem.

Ada jenis lain dari tinta sablon untuk pembuatan kaos sablon distro, yakni tinta dengan bahan dasar minyak sintetis atau tinta plastisol. Bahan ini memiliki kekuatan yang lebih baik dari bahan tinta waterbase, tetapi tentu saja lebih tinggi biayanya. Anda bisa menjumpai informasi mengenai bahan tinta tersebut di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Towa Chat Order
Send via WhatsApp